Seni adalah salah satu bidang yang sama terpukulnya dengan industri-industri lain dalam menghadapi pandemi Covid-19. Beragam geliat modifikasi seni di masa pandemi pun gencar dilakukan. Pertemuan tatap muka konvensional kini terkonversi ke dalam suatu online meeting yang dilakukan oleh hampir semua orang termasuk seniman, pekerja seni, pegiat, dan penikmat seni dalam rangka menjaga ekosistem seni agar terus tetap berjalan. Sesuai perannya sebagai perguruan tinggi yang bergerak dalam bidang seni media rekam, perlu dilakukan elaborasi langkah-langkah konkret yang berkelanjutan dengan melibatkan perguruan tinggi lainnya maupun masyarakat dan pegiat seni pada umumnya.

Pada hari Senin – Selasa, 26-27 Oktober 2020, Fakultas Seni Media Rekam (FSMR), ISI Yogyakarta mengadakan seminar yang diadakan secara virtual dengan menggunakan platform Zoom Cloud Meeting dan juga Kanal Youtube. Proses dan teknis live streaming secara keseluruhan dilangsungkan di Studio Jurusan Televisi, FSMR.   Seminar tersebut terbuka bagi para dosen, peneliti, seniman, mahasiswa, praktisi seni, dan pegiat seni yang berkecimpung dalam dunia seni dan humaniora dan diadakan dengan tujuan untuk membahas dinamika seni dan media pada masa pandemi Covid-19 serta menggali dan memetakan keberadaan seni dan media pada umumnya. 

Seminar yang diselenggarakan kali ini menyajikan tema “Seni dan Media di Masa Pandemi Covid-19”. Tema ini diambil sebagai wujud keprihatinan atas pandemi yang terjadi saat ini sekaligus sebagai respons positif sebagai lembaga pendidikan seni untuk tetap berbagi ilmu dan wawasan seni serta konsisten menjadi saluran aspirasi seni walaupun di tengah pandemi Covid-19.  Seminar virtual FSMR mengundang  Dr. G.R. Lono Lastoro Simatupang, M.A (Peneliti, Antropolog, dan Ketua Program Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, UGM Yogyakarta) sebagai narasumber di hari pertama dengan presentasinya yang berjudul “Melampaui Pandemi: Perekaman Seni Pertunjukan”.  Sedangkan pada hari kedua, Dekan FSMR, Dr. Irwandi, M,Sn. (Peneliti, Dosen Prodi Fotografi, dan Dekan Fakultas Seni Media Rekam, ISIYogyakarta) hadir pula sebagai narasumber dengan menyajikan materi berjudul “Disrupsi Seni Media Pasca Pandemi”.

Ketua Seminar Virtual, R.R. Ari Prasetyawati, S.H., L.LM, memaparkan bahwa seminar ini sejatinya menjadi stimulus yang baik untuk menggugah produktivitas para akademisi maupun peneliti, atau bahkan seniman dan pihak lain dalam ekosistem seni untuk mengutarakan pemikiran-pemikiran kritisnya melalui sebuah karya tulisan yang nantinya dapat menjadi bahan kajian dalam dunia seni di masa-masa mendatang.  Sedangkan Dr. Irwandi, M.Sn., menyatakan bahwa seminar virtual ini sesungguhnya juga merupakan wujud penyesuaian dari fenomena serba virtual dan daring saat ini. Harapannya, dari kegiatan ini muncul perspektif baru dalam melihat ekosistem seni yang harus terus bertahan di masa sulit ini.

Seminar virtual yang dihelat selama dua hari itu telah mengumpulkan 21 pemakalah terpilih untuk mempresentasikan temuan dan ide serta gagasan mereka untuk kemudian saling bertukar pendapat dengan audiens ataupun sesama pemakalah.  Semua pemakalah hadir dalam ruang virtual Zoom yang dibagi ke dalam dua ruang virtual yang  lebih terkonsentrasi yaitu tentang seni dan segala sesuatu yang berkaitan erat dengan seni dan tentang media serta kaitannya dengan komunikasi dan budaya serta pembelajaran.  Di akhir hari kedua, pada sesi penutupan diumumkan the best paper yang nantinya akan diarahkan ke publikasi ilmiah terindeks nasional.

DEKAN MEMANTAU
Dekan FSMR, Dr. Irwandi, M.Sn. memantau jalaNnya  Seminar Virtual “Seni dan Media di Masa Pandemi Covid-19”, Senin (26/10). Seminar yang dilaksanakan secara daring tidak mengurangi semangat peserta yang dibuktikan dengan banyaknya peserta dari luar daerah dan luar kampus ISI Yogyakarta.

SESI TANYA JAWAB
Oscar Samaratungga, S.E., M.Sn. mengajukan pertanyaan kepada narasumber utama, Dr. Gabriel Roosmargo Lono Lastoro Simatupang, M.A. saat Seminar Virtual “Seni dan Media di Masa Pandemi Covid-19”, Senin (26/10). Dalam presentasinya, Dr. G.R. Lono Lastoro Simatupang, M.A. mencoba merangkum permasalahan proses berkesenian selama Pandemi Covid-19 khususnya dunia seni pertunjukan.
BERBAGI MATERI
Dekan FSMR, Dr. Irwandi, M.Sn. ,menjadi pembicara di hari kedua dalam  Seminar Virtual “Seni dan Media di Masa Pandemi Covid-19”, Selasa (27/10). Seminar yang dilaksanakan secara daring tidak mengurangi semangat peserta dibuktikan denan tetap banyaknya peserta seminar yang bergabung melalui Zoom ataupun menyaksikan langsung dari Kanal Youtube FSMR.
MENJAWAB PERTANYAAN PESERTA
Dekan FSMR, Dr. Irwandi, M.Sn. , menjawab pertanyaan peserta dalam  Seminar Virtual “Seni dan Media di Masa Pandemi Covid-19”, Jumat (26/10). Dalam seminar tersebut Dr. Irwandi, M.Sn. membahas tentang disrupsi seni dan media pasca Covid-19.
PRESENTASI LONO SIMATUPANG
Pemateri utama, Dr. Gabriel Roosmargo Lono Lastoro Simatupang, M.A., mengisi materi saat Seminar Virtual “Seni dan Media di Masa Pandemi Covid-19”, Senin (26/10). Dalam materinya yang berjudul “Melampaui Pandemi: Perekaman Seni Pertunjukan”,  Dr. Lono Lastoro Simatupang, M.A. mencoba merangkum permasalahan proses berkesenian selama Pandemi Covid-19.

Bagikan