MONITORING KEGIATAN MBKM MAGANG DI MUSEUM HAJI WIDAYAT

MONITORING KEGIATAN MBKM MAGANG DI MUSEUM HAJI WIDAYAT

Magelang, 18 Maret 2025 – Fakultas Seni Media Rekam (FSMR) melakukan monitoring pertama terhadap kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Magang di Museum Haji Widayat. Kegiatan ini bertujuan untuk memantau perkembangan magang mahasiswa serta meninjau hasil digitalisasi karya museum yang telah mereka lakukan.

Monitoring ini dipimpin oleh Dekan FSMR, Dr. Edial Rusli, S.E., M.Sn., didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Arif Sulistiyono, M.Sn.; Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan, Oscar Samaratungga, S.E., M.Sn.; serta Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Antonius Janu, M.Sn. Turut hadir pula dosen pendamping dari Program Studi Fotografi, Yohanes Baptista, M.Sn., dan Pius Rino Pungkiawan, S.Sn., M.Sn.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa magang mempresentasikan proses dan hasil digitalisasi karya museum yang meliputi foto dan video. Digitalisasi ini menjadi bagian dari upaya pelestarian dan dokumentasi karya seni yang berada di Museum Haji Widayat. Proses digitalisasi ini dilakukan dengan menggunakan teknologi fotografi dan videografi profesional guna memastikan kualitas dokumentasi yang optimal.

Dekan FSMR, Dr. Edial Rusli, menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja mahasiswa dalam program magang ini. “Kami melihat progres yang sangat baik dari para mahasiswa dalam mendokumentasikan karya seni di Museum Haji Widayat. Digitalisasi ini tidak hanya bermanfaat untuk pelestarian, tetapi juga membuka akses lebih luas bagi masyarakat untuk mengenal lebih dalam karya-karya yang ada di museum,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam memahami praktik profesional di dunia industri kreatif, khususnya dalam bidang dokumentasi dan konservasi seni.

Selain memberikan arahan teknis mengenai dokumentasi karya museum, tim monitoring juga berdiskusi dengan mahasiswa untuk mengevaluasi tantangan yang mereka hadapi selama proses magang. Para dosen pendamping memberikan masukan agar proses digitalisasi lebih optimal dan sesuai dengan standar dokumentasi seni yang baik. (Humas)

Cari
Kategori

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *