PILMAPRES 2020: MAHASISWA PRODI FILM DAN TELEVISI (RISKYA DUAVANIA PRIHARDINI) TERPILIH SEBAGAI MAHASISWA BERPRESTASI DI TINGKAT INSTITUT YANG AKAN MEWAKILI ISI YOGYAKARTA DI SELEKSI TINGKAT WILAYAH

PILMAPRES 2020: MAHASISWA PRODI FILM DAN TELEVISI (RISKYA DUAVANIA PRIHARDINI) TERPILIH SEBAGAI MAHASISWA BERPRESTASI DI TINGKAT INSTITUT YANG AKAN MEWAKILI ISI YOGYAKARTA DI SELEKSI TINGKAT WILAYAH

Pemilihan mahasiswa berprestasi (Pilmapres) 2020 merupakan sebuah program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia. Program ini bertujuan menjaring mahasiswa berprestasi di tingkat perguruan tinggi se-Indonesia. Proses Pilmapres melalui penjaringan di tingkat universitas untuk kemudian mendaftarkan diri melaju ke tahap 1 yaitu di tingkat wilayah, dilanjutkan ke tahap 2 apabila sudah lolos di tahap 1 dengan memenuhi persyaratan yang ada, dan yang terakhir adalah tahap final yang akan menentukan mahasiswa berprestasi tingkat nasional pada berbagai kategori.

Salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Film dan Televisi, Fakultas Seni Media Rekam (FSMR), Riskya Duavania Prihardini (Riri) terpilih sebagai wakil mahasiswa berprestasi tingkat Institut di lingkungan ISI Yogyakarta, yang  selanjutnya akan berkompetisi di tingkat wilayah. 

Penjaringan Tahap Awal

Seleksi awal pada mulanya dilakukan sekitar bulan Maret 2020, dengan menjaring para calon mahasiswa berprestasi tingkat jurusan/fakultas. Para calon mahasiswa berprestasi terlebih dahulu diwajibkan mengumpulkan dan memasukkan data prestasi mereka selama menjadi mahasiswa. Adapun persyaratan input prestasi tidak dibatasi dari tingkat kampus saja, tetapi juga berlaku untuk prestasi dari luar kampus. Prestasi yang diperoleh dapat melalui kompetisi di bidang Ilmiah/Penalaran/Akademik, Seni-Budaya, Olah Raga, Teknologi & Sains, serta Inovasi, Keagamaan maupun Kewirausahaan. Mahasiswa terpilih yang dapat mengikuti tes seleksi tahap awal ini adalah mahasiswa yang telah memenuhi syarat administratif, yaitu terdaftar pada PD-Dikti dan aktif sebagai mahasiswa program Sarjana atau Diploma maksimal semester VI, berusia tidak lebih dari 22 tahun pada tanggal 1 Januari 2020 yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS), dan memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00.

Selanjutnya pada pekan pertama di bulan Juni, para calon mahasiswa berprestasi dari masing-masing Fakultas dihubungi oleh bagian kemahasiswaan ISI Yogyakarta melalui pesan Whatsapp untuk mengikuti tes tahap Institut. Para peserta diwajibkan mengirim abstrak tulisan berupa gagasan kreatif bertopik Sustainable Development Goals (SDG) dan Industrial Revolution (IR) 4.0, yang nantinya akan dipresentasikan pada seleksi tahap kedua di tingkat Institut bagi peserta yang lolos.

Seleksi Pertama

Proses seleksi PILMAPRES 2020 berlangsung cepat di masa pandemi ini dengan melalui dua tahapan tes yang penyelenggaraannya dipadatkan di minggu ke-2 bulan Juni, yaitu pada tanggal 9 dan 11 Juni 2020. Pelaksanaannya pun terbagi menjadi dua opsi, yakni melalui tatap muka (offline) maupun online. Riri sendiri berkesempatan mengikuti tes seleksi secara tatap muka, yang bertempat di Gedung Rektorat Lantai III ISI Yogyakarta. Pada seleksi tahap pertama yang dilaksanakan pada Selasa (09/06/2020), hal yang diujikan adalah Tes Kemampuan Dasar (TKD), Tes kemampuan Bahasa Inggris, dan tes wawancara dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Bersama tujuh calon mahasiswa berprestasi lainnya, Riskya mengikuti tes secara tatap muka, sementara keempat mahasiswa yang sedang berada di luar Jogja mengikuti tes online secara bersamaan.

Pelaksanaannya pun mematuhi protokol keselamatan COVID-19 sebagai salah satu bagian dari praktik new normal. Pukul 08.30 WIB seluruh peserta berkumpul di ruang rapat lantai III Gedung Rektorat ISI Yogyakarta dengan memakai masker dan menerapkan jaga jarak secara fisik (physical distancing). Untuk tes tertulis (TKD dan Bahasa Inggris) menggunakan perangkat laptop pribadi dikarenakan tes dilakukan secara online demi meminimalisir kontak fisik dan sebagai latihan jika kelak melaju ke tahap berikutnya. Setelah 45 menit mengerjakan tes tertulis, peserta mengikuti tes wawancara selama kurang lebih 10 menit secara bergantian, dimulai dari para peserta tatap muka dan dilanjutkan dengan para peserta wawancara online.

Seleksi Kedua

Hanya berselang dua hari, tes kedua dilangsungkan pada Kamis (11/06/2020). Lima kandidat terpilih (3 kandidat dari Strata 1, dan 2 kandidat dari Program Diploma) berkompetisi dengan lebih ketat. Di tahap ini, mekanismenya berupa presentasi gagasan kreatif dengan topik Sustainable Development Goals (SDGs) dan Industrial Revolution (IR) 4.0 yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab di depan tiga penguji. Dari lima calon kandidat yang masuk dalam seleksi tahap kedua, yang mengikutinya secara tatap muka yakni Riskya Duavania Prihandini (S-1 Program Studi Film dan Televisi), Kandida Rani Nyaribunyi (S-1 Program Studi Tatakelola Seni) dan Dyah Aditya (D-3 Program Studi Animasi. Sedangkan yang mengikuti seleksi secara online yakni Dwi Nusa Aji (S-1 Program Studi Tari) dan Tata Loretta (D-4 Program Studi Batik dan Fashion).

Gagasan yang ditawarkan oleh Riri adalah mengenai lapangan kerja yang lebih baik untuk teman-teman difabel melalui medium film, demi mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-11, yakni tentang sustainable community. Gagasan kreatif  yang ditawarkan mengenai isu disabilitas, dengan topik “Lapangan Pekerjaan yang Lebih Baik untuk Teman-Teman Difabel”. Topik ini diangkat berangkat dari  pengalaman produksi dan distribusi film yang mengangkat isu disabilitas, ketika Riri berkecimpung di organisasi bernama Forum Film Dokumenter.

Sebelumnya Riri telah melakukan riset tentang hal tersebut yang akhirnya membentuk kerangka gagasan baru, yakni teman-teman difabel bisa berpartisipasi sebagai filmmaker. Tujuan besarnya adalah membentuk ekosistem perfilman yang baru untuk teman-teman difabel ini. Gagasan yang dipresentasikan oleh Riri direspons dengan sangat baik oleh para penguji, karena melihat belum tersebarnya produksi film yang dilakukan oleh teman-teman difabel. Riri, dalam wawancara dengannya, mengaku masih pada tahapan belajar untuk menambah pengetahuan terkait dengan isu ini. Melalui media film, ia percaya bahwa hal tersebut akan menjadi cara untuk bercerita yang efektif dan dapat dikembangkan secara serius dan profesional, bahkan oleh teman-teman difabel.

Pada tahap kedua ini seleksi berlangsung lebih cair dari sebelumnya, karena diskusi berlangsung sangat kondusif melalui interaksi aktif dari para kandidat dan juri untuk mengungkapkan argumen-argumen yang kritis dan edukatif. Hingga akhirnya pada hari Jumat (12/06/2020), diumumkan atas nama Riskya Duavania Prihardini, dari Program Studi Film dan Televisi, Jurusan Televisi, Fakultas Seni Media Rekam (FSMR) terpilih sebagai mahasiswa berprestasi tingkat Institut, dan akan  mewakili Institut pada jenjang Strata-1 untuk mengikuti program PILMAPRES 2020 tingkat wilayah/regional. Selamat untuk Riri, semoga nantinya sukses dan lancar di tahap seleksi tingkat wilayah dan semakin semangat berkarya.

Riskya Duavania Prihandini mempresentasikan gagasan kreatifnya tentang ‘Lapangan Pekerjaan yang Lebih Baik untuk Teman-Teman Difabel’, selaras dengan tema besar Pilmapres 2020 yaitu Sustainable Development Goals (SDGs) dan Industrial Revolution (IR) 4.0 di ruang rapat lantai III Gedung Rektorat ISI Yogyakarta pada Kamis (11/06/2020).
Suasana seleksi Pilmapres 2020 di tingkat Institut yang diadakan di ruang rapat lantai III Gedung Rektorat ISI Yogyakarta pada tanggal 9 dan 11 Juni 2020.

Cari
Kategori

Comments (0)

  • Endang Mulyaningsih 17 Juni 2020

    Selamat Riri. Semoga lanjut terus sampai tingkat nasional. Semangat !

    • rose 18 Juni 2020

      Minta doa dan support nya Bu Endang smg Riri bisa maju ke tingkat nasional