Yogyakarta, 3 Oktober 2025 – Program Studi Animasi Fakultas Seni Media Rekam (FSMR) Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta melalui Himpunan Mahasiswa (HIMA) Animasi berhasil menggelar talkshow internasional bertajuk “Yo-Talk! From Sketch to Screen with Yotta”. Acara ini menghadirkan langsung Jake Ganz, Produser sekaligus CEO Yotta Studio, sebuah studio animasi 2D berbasis di Amerika Serikat, untuk mengupas tuntas tantangan dan peluang karier animator Indonesia di pasar global.
Acara dimulai pukul 19.00 WIB dan diselenggarkan di Ruang AUVI Dekanat FSMR ISI Yogyakarta. Acara diawali dengan pembukaan dan dilanjutkan dengan sambutan Ketua Pelaksana Acara, Catherine Sortauli Manik. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dan pembukaan secara resmi oleh Dekan Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta, Dr. Edial Rusli, S.E., M.Sn. Sebagai bentuk apresiasi, Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta melalui Dr. Edial Rusli, S.E., M.Sn. dan didampingi Nuria Indah Kurnia Dewi, S.Sn., M.Sn. (Koordinator Program Studi Animasi) menyerahkan cendera mata kepada Jake Ganz, diserahkan juga sertifikat, beberapa majalah Varta Sarasvati ISI Yogyakarta, dan beberapa jurnal cetak JAGS (Journal of Animation and Games Studies).
Setelah kata sambutan, pembukaan, dan penyerahan cendera mata dan produk-produk dari ISI Yogyakarta, acara dilanjutkan dengan sesi talkshow. Sesi talkshow dibuka dengan fokus pada pentingnya “The power of setting specific goals” dan pertanyaan kunci: “Which path do you want to focus on?” kepada audiens, khususnya para calon animator. Yotta menekankan bahwa animator dari Indonesia memiliki banyak peluang di berbagai industri, namun diperlukan arah yang jelas. Jake Ganz juga memaparkan beragam jalur karier yang dapat dipilih, yaitu: 2D, 3D, atau keduanya: Animasi, Storyboards, Desain, Backgrounds, Compositing. Selain itu, diperkenalkan juga berbagai peran dalam Animation Pipeline, seperti Designer, Storyboard Artist, Key Animator, Cleanup/In-Betweens, Backgrounds, Director, Producer, dan Compositor. Jake Ganz juga memberikan perspektif realistis mengenai “Animation industry economics and meta“. Disampaikan bahwa sebagian besar pekerjaan animasi bersifat outsourced (pekerjaan yang dialihkan ke negara lain) karena biaya produksi yang sangat tinggi di negara-negara maju. Hal ini merupakan peluang besar bagi freelancer di negara dengan biaya hidup yang relatif lebih rendah untuk mendapatkan pekerjaan internasional. Di Amerika Serikat mayoritas produksi berfokus pada storyboard dan design work, sementara animasi, clean-up, dan color fill sebagian besar di outsourcing. Jake Ganz juga meyoroti peran media sosial yang telah mengubah industri secara signifikan, menormalkan remote work dan memberikan peluang besar bagi seniman untuk mendapatkan exposure dan koneksi global. Sebagai penutup, disampaikan peran yang menguatkan bagi para seniman muda: “Art is POWER“. tudio Yotta membantah anggapan bahwa mengejar karier seni itu tidak penting. Sebaliknya, seni diakui sebagai pembentuk budaya dan memiliki kemampuan untuk memengaruhi pikiran di seluruh dunia (soft power). Dengan mencontoh sukses industri kreatif dari Jepang dan Korea Selatan, peserta didorong untuk tidak merasa malu dengan jalan yang telah mereka pilih, sebab apa yang mereka lakukan adalah valuable (berharga) dan memiliki pengaruh besar tanpa harus menggunakan hard power (kekuatan fisik/militer).
Talkshow diakhiri dengan sesi tanya jawab. Talkshow ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan perspektif baru bagi talenta animasi Indonesia, khususnya Prodi Animasi Fakultas Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia Yogyakarta untuk selalu mengasah keterampilan dan berani mencari peluang kerja di pasar global. Sebagai tambahan, Studio Yotta ini telah menggarap berbagai proyek besar. Beberapa proyek terkenalnya adalah Sonic Mania untuk opening animation dari game populer ini, Rick and MorthyL Oh Mama, Brawlhalla, Planet Panic, Rivals of Aether dan masih banyak animasi lainnya. Acara ini juga dihadiri oleh beberapa dosen dari Prodi Animasi ISI Yogyakarta, diantaranya: Rita Kemalasari, S.Pd., M.Sn., Ginanjar Setyo Nugroho, S.Kom., M.Kom., dan Nurhadi, S.Sn., M.Sn. (Humas)







