Meningkatnya kebutuhan fotografi untuk industri kreatif, mendorong para pelaku fotografi di Indonesia untuk berpikir kreatif, cepat dan selalu berinovasi dengan perubahan dan perkembangan jaman yang begitu cepat.
Perkembangan industri yang masuk ke Era 5.0, serta bonus demografi yang kan segera dihadapi menuntut adanya standar mutu, kompetensi yang tepat dan terarah. Standar dan kompetensi itulah yang dinyatakan melalui proses sertifikasi, tak terkecuali dalam bidang fotografi, yang dinaungi negara melalui Badan Nasional Sertifikasi Profesi dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Resistensi, pemahaman, informasi dan persepsi yang tidak merata terkait sertifikasi fotografi, harus diakui masih terjadi. Ini menjadi salah satu faktor yang hingga saat ini memicu keresahaan dari para pelaku yang telah, atau akan berkiprah di industri fotografi.
MFI bersama sejumlah stakeholder sertifikasi dan pendidikan fotografi, mencoba mengurai akar permasalahan yang muncul di khalayak fotografi Indonesia dan hadir untuk memediasi.
Mari simak diskusi ini, dan semoga bisa menjadi pencerah bagi semua pelaku fotografi di Indonesia.
Rabu, 10 Maret 2021
pukul : 19.30 WIB – selesai
bersama : Dr. Irwandi , M.Sn. @irwandioldprint
Wakil Ketua Umum MFI
Narasumber :
– Dr. Andang Iskandar, S.Pd., M.Ds. @artspacehumanika
– Oscar Samaratungga,S.E., M.Sn. @oscarsamaratungga
– Tigor Lubis @tigor_lubis
Moderator :
Anton Bayu Samudra @antonbayusamudra
Join to meeting :
https://t.me/MasyarakatFotografiIndonesia
Acara ini didukung oleh :
– Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia (APFI) @apfi.or.id
– Indonesia Professional Photographer Association (IPPA) @official.ippa
– Asosiasi Program Studi Fotografi Indonesia (SOFIA)
– Lembaga Sertifikasi Kompetensi Fotografi Indonesia (LESKOFI) @leskofi.or
