Seiring dengan meningkatnya animo masyarakat akan dunia Animasi, Program Studi (Prodi) D-3 Animasi, Fakultas Seni Media rekam (FSMR) ISI Yogyakarta mengundang narasumber yang aktif di bidang animasi yaitu Moh. Rif’an (Founder of Sweatbox Animation and Supervisory board of AINAKI), Ahmad Ahadi (Game artist and Animator honorable mention at Melon Game Jam 2018) dan Mahendradewa, M.Sn. (Sekretaris Prodi D-3 Animasi ISI Yogyakarta) yang berbagi tips dan pengalaman tentang seputar dunia animasi. Acara diskusi secara daring melalui Zoom cloud meeting pada hari Senin (27/07) tersebut dihadiri pula oleh Deddy Setyawan, M.Sn. selaku Pembantu Dekan II FSMR ISI Yogyakarta dan Tanto Harthoko, M.Sn. selaku Kaprodi D-3 Animasi ISI Yogyakarta.
Pembantu Dekan II FSMR ISI Yogyakarta, Deddy Setyawan, M.Sn., berpesan bahwa kegiatan semacam itu akan diadakan secara rutin, terlebih lagi di masa pandemi saat ini, sehingga dapat memberikan wawasan dan informasi seputar dunia animasi kepada masyarakat luas, para pegiat animasi, dan mahasiswa Prodi D-3 Animasi, dengan harapan agar tetap semangat untuk bekerja dan berkarya dari rumah. Webinar kali ini mengusung tema “Jenjang Karier di Dunia Industri Animasi” sebagai gambaran keberadaan dan fungsi animasi yang diterapkan pada berbagai media sempat mengalami perubahan cara pandang berdasar asumsi dari masyarakat, di antaranya adalah
- Production Technic
Produksi animasi yang berfokus pada jenis teknik yang digunakan, sebagai contoh pembuatan film dengan teknik animasi. Maka, keberadaan animasi tersebut hanya digunakan sebagai suatu teknik, karena apabila animasi dipandang hanya sebagai teknik maka animasi tersebut tidak maksimal.
2. Business Entity
Animasi merupakan entitas yang dapat berdiri sendiri, jika dilihat dari segi bisnis animasi maka entitas bisnis tersebut merupakan produk turunan dari animasi yaitu Merchandise.
3. Animator
Dalam media cetak dan online, seringkali animasi hanyalah dianggap sebagai ikon orang yang ada di dalamnya dan memberi label kepada para kreator tersebut dengan sebutan “animator”. Dalam dunia industri animasi, hal tersebut bertentangan, karena “animator” itu sendiri adalah satu bagian kecil atau salah satu profesi dari produksi animasi dalam industri film animasi.
Jenjang karir dalam Industri animasi yang perlu kita pahami adalah sebagai berikut:
- Profesi
Secara jamak profesi animasi adalah 2D artist, 3D Artist, CG Artist, Vfx Artist. Secara spesifik, mereka adalah Executive Producer, Producer, Story Director, Technical Director, Animation Director, Art Director, Animator, Modeler Artist, Rigger Artist, Mocap Artist, Vfx Artist, Layout Artist, Storyboard Artist, Concept Artist, Compositor, Editor Sound Engineering.
2. Diversity
Perbedaan antara animasi film dengan animasi motion graphic dibedakan berdasarkan area yaitu area motion dan area emotion. Motion graphic berada di area motion dikarenakan cukup menggerakkan objeknya saja. Film animasi berada pada area emotion karena adanya pergerakan animasi yang merepresentasikan emosi bahkan akting dari karakter maupun objek.
3. Peta Okupasi
Karier dalam dunia animasi melalui pemetaan okupasi dapat dilihat dari credit sebuah film. Peta okupasi yang berhubungan dengan KKNI di Indonesia adalah seperti di bawah ini:
Peta okupasi tersebut menjelaskan bahwa jenjang karir tersebut bergerak dari bawah ke atas mulai dari Pelaksana Clerk, Junior, Intermediate atau Middle, Senior, Lead, Development atau Designer, Supervisor, hingga Director yang terbagi berdasarkan rumpun bidang pekerjaannya mulai dari Technical, Motion, Visual, Editorial, Managerial. Jenjang karier tersebut akan susah apabila bergerak ke samping karena karier yang dicapai akan berada di level bawah terus. Sebaliknya, akan lebih baik jika karier tersebut dapat bergerak ke atas dari junior menuju senior hingga director pada bidang (khusus) motion saja misalkan.
Pada sesi kedua, Sekretaris Prodi D-3 Animasi FSMR ISI Yogyakarta, Mahendradewa, M.Sn. mempresentasikan tentang proses produksi animasi di lingkup Prodi D-3 Animasi dengan judul “Geraknya Gambar Bergerak Dunia Pendidikan Animasi dengan Industri”.
Dalam presentasi tersebut dijelaskan bahwa Prodi Animasi merupakan pendidikan vokasi di bidang animasi dengan kurikulum yang berbasis KKNI yang ke depannya dapat bersinergi dengan dunia industri animasi sehingga para lulusan animasi dapat terserap dalam dunia industri tersebut. Selanjutnya pada sesi ketiga, Ahmad Ahadi yang kerap disapa Ahadi, merupakan alumni dari Prodi D-3 Animasi ISI Yogyakarta yang membagikan pengalamannya dalam berkarya animasi pada masa studi di ISI Yogyakarta dan berbagi sedikit pengalamannya ketika belajar dan tinggal di luar negeri. Dalam pengalamannya berkarya dan berkakir di animasi, Ahadi pernah menimba ilmu animasi di Hungaria melalui program pertukaran pelajar dan menghasilkan karya yang berkolaborasi dengan para pelajar di Eszterházy Károly University, Hungaria.
Pada akhir bincang-bincang online yang dihadiri puluhan peserta dari berbagai kalangan khususnya para mahasiswa Prodi D-3 Animasi dan praktisi animasi serta masyarakat umum untuk menambah wawasan pengetahuan akan dunia animasi selama masa pandemi, segenap panitia dan pembicara dalam bincang-bincang animasi tersebut berharap agar acara tersebut dapat memicu minat dan semangat dalam berkarya animasi.