FILM DOKUMENTER “HUMAN VS ELEPHANT” KARYA MAHASISWA PRODI FILM DAN TELEVISI, TERPILIH SEBAGAI OFFICIAL SELECTION DALAM AJANG THE LIFT-OFF SESSIONS-FIRST-TIME FILMMAKER SESSIONS JUNE 2020

FILM DOKUMENTER “HUMAN VS ELEPHANT” KARYA MAHASISWA PRODI FILM DAN TELEVISI, TERPILIH SEBAGAI OFFICIAL SELECTION DALAM AJANG THE LIFT-OFF SESSIONS-FIRST-TIME FILMMAKER SESSIONS JUNE 2020

Film dokumenter pendek dari Tugas Akhir (TA) berjudul “Human VS Elephant” karya Ahmad Fami Nur Khafifi (FTV 2015) terpilih sebagai official selection dalam ajang The Lift-Off Sessions – First-Time Filmmaker Sessions June 2020 yang diselenggarakan oleh The Lift-Off Global Network. Penyelenggara merupakan sebuah jaringan organisasi pembuat film independen di dunia yang menyelenggarakan beberapa kegiatan terkait dengan acara pemutaran film, distribusi, penghargaan musiman, dan perluasan jaringan pembuat film independen di seluruh dunia. Lift-Off merupakan sebuah online platform yang berpusat di Pinewood, UK. Dari sebuah festival film, saat ini Lift-Off berkembang menjadi sebuah platform yang sangat berkembang dengan konten-kontennya meliputi film panjang, film pendek, iklan, video klip, animasi, dan karya eksperimental. 

Film “Human vs Elephant” telah diputar selama satu minggu penuh dari tanggal 21 – 28 Juni 2020 melalui “Vimeo On Demand”, sebuah layanan online streaming  berbayar, dan berkompetisi bersama 113 film lain dari seluruh dunia. Sebelumnya, film ini telah beberapa kali diputar dalam berbagai acara seperti pada screening Tugas Akhir bertajuk “Kembali Ber-Adaptasi”, screening film Tugas Akhir di Kamisinema, dan screening Art Exhibition “THX Berat: If  Tells Us To Go, We Go”. Selain itu, flm pendek ini pernah masuk pula dalam kategori official selection dalam ajang Scout Film Festival 2020 di  Stowe, Vermont, US serta terpilih sebagai Film Kompetisi Terpilih kategori Dokumenter Pendek Mahasiswa, Program kompetisi di ajang Malang Film Festival 2020.

Film “Human Vs Elephant” dengan durasi 25 menit 15 detik tersebut berkisah tentang relasi manusia dan lingkungan alam. Film tersebut menceritakan sebuah wilayah di  Provinsi Riau yang merupakan suatu kawasan habitat gajah Sumatera sejak lampau. Pembukaan hutan besar-besaran terjadi dan hal itu mengakibatkan hampir seluruh hutan yang merupakan habitat gajah hilang menjadi pabrik tambang minyak, bangunan infrastruktur, kebun warga, dan pemukiman. Hilangnya habitat menyebabkan gajah masuk ke wilayah pemukiman penduduk dan menghancurkan perkebunan, bahkan rumah warga. Hingga akhirnya timbul konflik ruang hidup antara warga Karya Indah di Riau dan gajah liar. Konflik ruang hidup ini terjadi hampir setiap hari dan menimbulkan kerugian bahkan korban jiwa bagi kedua belah pihak.

Dalam film dokumenter ini, sang sutradara ingin memberikan pernyataan tentang rentetan konflik peristiwa yang dialami oleh manusia dan gajah, mewakili beberapa konflik ruang hidup yang terjadi di Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Masih belum ada jalan keluar yang efektif untuk menyelesaikan konflik ruang hidup antara manusia dan binatang. Film ini diharapkan bisa menjadi sebuah media pembelajaran untuk hidup saling toleransi antara manusia dan alam. Saling mengerti untuk hidup harmonis bersama-sama. Karena saat ini, media terutama film merupakan cara yang sangat efektif untuk menyampaikan kampanye tentang pentingnya menjaga kelestarian alam demi kepentingan masyarakat luas.

Poster film dokumeter “Human vs Elephant”
Film dokumenter “Human vs Elephant” pada Vimeo on Demand pada saat terpilih sebagai Official Selection dalam ajang The Lift-Off Sessions – First-Time Filmmaker Sessions June 2020.
Ahmad Fami Nur Khafifi (Mahasiswa Prodi Film & Televisi 2015, FSMR ISI Yogyakarta) sebagai sutradara Film Dokementer “Human vs Elephant”
Behind the Scene (BTS) film dokumenter “Human vs Elephant”

Cari
Kategori