WORKSHOP EDITING FILM, MTN ASAH BAKAT: EDITOUR INAFED X ISI YOGYAKARTA “MENCARI CUTTING DAN JUXTOPOSISI DALAM MEMBERI NILAI TAMBAH KEKUATAN CERITA”

WORKSHOP EDITING FILM, MTN ASAH BAKAT: EDITOUR INAFED X ISI YOGYAKARTA “MENCARI CUTTING DAN JUXTOPOSISI DALAM MEMBERI NILAI TAMBAH KEKUATAN CERITA”

Tumbuh kembangnya industri film Indonesia ke panggung global membutuhkan talenta-talenta kreatif yang tidak hanya pada ranah produksi namun juga pascaproduksi. Mereka tidak hanya dituntut cakap secara teknis namun juga memiliki pemikiran konseptual, matang secara filosofi kerja serta tinggi dalam kepekaan artistik. Akan tetapi saat ini disadari terdapat kesenjangan antara pengetahuan akademis dengan praktik dan standar kerja di industri profesional yang bergerak sangat cepat. Menjawab tantangan tersebut, Indonesian Film Editors’ (INAFEd) berkolaborasi dengan Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya serta Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Fakultas Seni Media Media Rekam menginisiasi “MTN AsahBakat: EdiTour INAFEd X ISI Yogyakarta: Mencari Cutting dan Juxtoposisi dalam memberi nilai tambah Kekuatan Cerita, sebuah workshop editorial thinking dalam pascaproduksi film. Program ini dirancang sebagai jembatan strategis antara dunia pendidikan dan industri, selaras dengan visi Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya untuk membina dan meningkatkan kompetensi talenta unggul di bidang seni budaya melalui program unggulan “MTN AsahBakat”.

EDITour INAFEd 2025 ini menghadirkan para narasumber editor anggota INAFEd yaitu: Sastha Sunu, editor lebih dari 60 film dengan 5 penghargaan editor terbiak di ajang nasional maupun regional, sekaligus asesor kompetensi film, Wawan I. Wibowo, editor film dengan pengalaman telah menyunting lebih dari 100 judul film layar lebar dengan empat penghargaan Piala Citra FFI sebagai Penyunting Gambar Terbaik. Saat ini ia juga tercatat sebagai Ketua asosiasi editor film Indonesia (INAFED) periode 2023-2028, serta Kelvin Nugroho, editor lebih dari 55 film dan telah memenangkan 3 penghargaan Piala Citra sebagai editor terbaik di ajang FFI dan satu kali di Piala Maya. Adapun bertindak sebagai moderator adalah editor senior peraih Piala Citra sekaligus former ketua INAFEd, Arturo GP.

Kegiatan ini dilaksanakan di Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta pada tanggal 9 Desember 2025, pukul 15.00 s.d. 18.00 WIB diikuti oleh 115 peserta mahasiswa FSMR ISI Yogyakarta dari prodi S1 Film dan Televisi, prodi D4 Produksi Film dan Televisi, prodi D4 Animasi dan beberapa mahasiswa sekolah film lain di Yogyakarta serta para profesional bidang editing. Acara dihantarkan oleh Riza Pahlevi, dosen prodi D4 Produksi Film dan Televisi, sekaligus Ketua Paguyuban Filmmaker Yogyakarta dan dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan bidang Akademik, Arif Sulistiyono, mewakili Dekan FSMR yang saat itu sedang bertugas di kegiatan lainnya. Sementara itu Rain Cuaca sebagai perwakilan MTN Seni Budaya dalam sambutannya menekankan bahwa Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya bertujuan menginisiasi generasi muda terbaik melalui talenta seni Indonesia secara terstruktur, inklusif, dan berbasis data melalui platform digital. Ia menyatakan bahwa MTN telah menggandeng lebih dari 200 mitra festival dan komunitas serta melibatkan 30.000 peserta di lima bidang seni yakni sastra, film, seni rupa, seni pertunjukan, dan musik yang mencakup 22 kota di Indonesia dan 7 negara. Melalui salah satu program MTN yakni MTN AsahBakat, kegiatan EDITour ini merupakan salah satu bentuk pelatihan intensif yang membantu peserta mengasah kemampuan teknis dan konseptual di dalam bidang seni budaya khususnya film. Selain paparan dari perwakilan MTN, para peserta juga menerima informasi terkait MTN maupun pengisian data Talent Pool melalui tayangan video.

Di dalam sesi diskusi yang dipandu Arturo GP, Sastha Sunu menceritakan pengalamannya dalam mengelola jukstaposisi satu scene penting di film “5 cm” ketika ia memutuskan hanya menunjukkan satu shot dialog panjang karakter Genta tanpa disisipin satu reverse-shot karakter Riani agar penonton berempati atas penantian panjangnya mengungkapkan perasaan cinta kepada Riani sehingga tak perlu adanya interupsi dalam bentuk shot lain. Selain itu Sastha juga menyatakan bahwa perubahan urutan shot di dalam editing bisa saja mengubah semua informasi, namun jangan sampai mengubah karakter. Semantara itu Wawan I. Wibowo juga memaparkan peran penting jukstaposisi pada kasus film “Ipar adalah Maut” untuk memberikan tekanan dramatik kepada penonton. Ia menunjukkan contoh kasus scene ketika karakter Aris sedang berselingkuh dengan Rani di kamar Nisa dan saat itu Nisa sedang memasuki rumah. Melalui susunan shot yang dibangun, penonton harap-harap cemas mengira bahwa Nisa akan memergoki mereka. Namun hal itu tidak terjadi karena Aris sudah nampak tidur seorang diri saat Nisa memasuki kamar dengan tidak menampilkan shot Rani yang menyelinap bersembunyi pada struktur cutting-nya. Lebih jauh Wawan juga menambahkan bahwa tugas seorang editor adalah mengalir skenario, namun jika di meja editing skenarionya berubah maka wajib menuliskan kembali berdasarkan shot yang dibuat sutradara.  Kelvin Nugroho juga menceritakan berbagai tantangan dalam proses editing film “Marlina, Si Pembunuh Dalam Empat Babak” terutama scene para perampok yang mati diracun yang merupakan scene longtake dengan staticshot sehingga ia bersama sutradara sampai harus berkali-kali melakukan eksperimen sampai diperoleh hasil final berupa jumpcut. Ia juga tidak hanya melihat motif penyambungan melalui adegan namun pada bagian-bagian lainnya menggunakan komposisi shot, mengaitkan aspek grafis di dalam bidang frame.

Selain paparan narasumber, diskusi berlanjut lebih hangat oleh berbagai pertanyaan peserta baik yang mempertanyakan berbagai hal konseptual maupun teknis. Acara ditutup dengan pemberian cindera mata kepada peserta yang aktif bertanya dilanjutkan foto bersama. Kegiatan EdiTour INAFEd MTN AsahBakat ini diharapkan menjadi investasi efektif dalam siklus pengembangan talenta perfilman Indonesia dan memiliki keberlanjutan di tahun-tahun berikutnya. (Humas)

Search
Categories

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

en_USEN