SARASEHAN STUDI FILM HADIRKAN DOSEN FSMR ISI YOGYAKARTA DI FFPJ XVI 2025

SARASEHAN STUDI FILM HADIRKAN DOSEN FSMR ISI YOGYAKARTA DI FFPJ XVI 2025

Yogyakarta – Dua dosen Fakultas Seni Media Rekam (FSMR) ISI Yogyakarta, Pius Rino Pungkiawan, M.Sn. dan Ghalif Putra Sadewa, M.Sn., menjadi narasumber dalam Sarasehan Studi Film di Perguruan Tinggi yang digelar di Kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta pada 14 September 2025. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian Festival Film Pelajar Jogja (FFPJ) XVI 2025.

Sarasehan ini membahas pentingnya studi film di perguruan tinggi bagi peserta SMA/SMK sederajat yang hadir sebagai nomine FFPJ XVI. Acara ini bertujuan memberi pandangan, tukar pikiran, dan informasi mengenai dunia studi film sekaligus memperluas wawasan peserta festival.

Tema besar FFPJ XVI 2025, “Gugur Gunung”, menjadi dasar diskusi. Festival tahun ini diharapkan dapat menjadi ruang belajar, berbagi, dan bersilaturahmi lintas sekolah dan disiplin. Semangat gotong royong tidak hanya berlaku dalam produksi film, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam paparannya, Pius Rino Pungkiawan menekankan pentingnya cara bertutur dalam proses produksi film. Menurutnya, kemampuan menceritakan gagasan kepada orang lain merupakan bagian penting dalam produksi dan menjadi indikator awal dalam studi film di perguruan tinggi. “Pada aspek storytelling, semakin kita memahami sesuatu (ide/gagasan) semakin mudah kita menyampaikan sesuatu itu kepada penonton secara sederhana,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa studi film bukan semata-mata soal jenis kamera yang digunakan, melainkan tentang bagaimana memahami tujuan dari tema dan cerita yang dibuat. “Tataran teknis tentu saja hanya irisan dari proses yang lebih besar,” jelasnya.

Sementara itu, Ghalif Putra Sadewa menyampaikan bahwa studi film di perguruan tinggi merupakan proses awal untuk mengenal dunia film secara menyeluruh. “Studi film lanjut di perguruan tinggi berarti kita menyiapkan diri kita untuk memulai proses awal yang sesungguhnya untuk mengenal dunia film itu sendiri, baik produksi, menelaah, hingga berelaborasi,” kata Ghalif.

Sarasehan ini memperkaya wawasan peserta FFPJ XVI agar lebih siap melanjutkan studi film dan mengembangkan keterampilan visual storytelling. Dengan pembekalan awal ini, para peserta diharapkan mampu lebih percaya diri dalam memproduksi karya kreatif serta berkolaborasi lintas bidang.

FFPJ XVI 2025 merupakan ajang tahunan yang menghadirkan karya pelajar SMA/SMK sederajat dari seluruh Indonesia. Festival ini memadukan pemutaran film, lokakarya, diskusi, dan sarasehan sebagai ruang pembelajaran bersama bagi generasi muda.

Search
Categories

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

en_USEN