FOTOGRAFI ADALAH SIMBOL MASA LALU, HARI INI, DAN MASA DEPAN

FOTOGRAFI ADALAH SIMBOL MASA LALU, HARI INI, DAN MASA DEPAN

Karya seni, termasuk fotografi di dalamnya, memuat idenitas tentang karakter penciptanya. Kamera yang menjadi perpanjangan tangan dan otak manusia menjadi alat untuk menyajikan kenangan serta imajinasi manusia.  Fotografi seolah ‘menghentikan’ dunia, karena dengan sekali klik saja sebuah peristiwa akan segera menjadi kenangan.      

Seringkali, sebuah karya foto akan dikatakan berhasil jika di dalamnya termuat objek yang unik dan menarik untuk dilihat sehingga dapat memancing respons para penikmat. Bahkan, latar belakang eksternal seperti inspirasi dari seniman lain, pengalaman pergaulan dengan masyarakat, teknologi, keadaan politik, dan sosial budaya akan memengaruhi proses dan wujud foto yang dihasilkan oleh masing-masing fotografer.

Dr. Edial Rusli, S.E., M.Sn., dosen Jurusan Fotografi, FSMR, ISI Yogyakarta yang menjadi narasumber pada webinar Learning From Home Virtual Class, 19 Juni 2020 lalu menyatakan bahwa ranah industri komersial atau seni iklan, ilustrasi foto, ilustrasi iklan, ilustrasi grafis foto, dan lain sebagainya memang menjadi patron-patron atau pengelompokan fotografi. Hal tersebut justru menjadi sarana untuk mengembangkan dunia fotografi ke ranah kajian di masa depan. Maka, proses pengembangan studi literasi visual sangat dibutuhkan oleh fotografer maupun para penikmat foto.

Lebih jauh, Dr. Edial Rusli, S.E., M.Sn., juga menekankan tentang pentingnya gaya personal dalam setiap karya foto. Sebuah karya foto menjadi  identitas diri yang diakui oleh orang lain. Karya foto tidak mungkin tercipta tanpa adanya ilham yang memengaruhi dan dipengaruhi latar belakang internal, seperti pengalaman pribadi, peristiwa hidup, pendidikan, usia, dan tingkat sosial. Pada sisi lain, proses terjadinya sebuah karya juga dipengaruhi oleh latar belakang eksternal seperti inspirasi dari seniman lain, pengalaman pergaulan dengan masyarakat, teknologi, keadaan politik dan sosial budaya. Faktor internal dan eksternal tersebut merupakan sebab munculnya gaya personal dari masing-masing karya foto yang dihasilkan oleh setiap fotografer.

Fotografi di masa kini merupakan medium untuk refleksi diri. Karya foto merupakan artefak bagi pengkarya di masa yang akan datang. Dengan demikian, identitas diri dalam sebuah karya bukanlah hal yang semu. Foto menyajikan narasi keadaan sekitar dan keadaan diri fotografer kepada khalayak. Fotografi tidak menjanjikan detail akan tetapi memberikan sebuah cerita atau efek personal pada orang lain.

PESERTA LFH
Puluhan peserta mengikuti diskusi daring dengan pembicara Dr. Edial Rusli, S.E., M.Sn. Menurut Edial Rusli, karya fotografi dapat berkembang karena gaya personal yang dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, lingkungan, dan referensi terlahir dari penciptaan masing-masing.
CONTOH KARYA
Dr. Edial Rusli, S.E., M.Sn. mempresentasikan karya salah satu mahasiswa ISI Yogyakarta. Menurut Dr. Edial Rusli, S.E., M.Sn. fotografi merupakan pencarian bentuk baru dengan simbol-simbol.
PRESENTASI KARYA
Dr. Edial Rusli, S.E., M.Sn. mempresentasikan karyanya pada saat mengisi webinar Learning From Home Virtual Class (19 Juni 2020). Dalam presentasinya, ia menyebutkan bahwa fotografi di masa kini merupakan proses ‘merasakan’ diri sendiri yang hasilnya disampaikan kepada orang lain. 

Cari
Kategori